Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 22:25:34【Sehat】020 orang sudah membaca
PerkenalanSiswa mengembalikan ompreng makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa

Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahan ompreng program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus menggunakan stainless steel 304 yang berkomposisi memberi ketahanan dari kemungkinan muncul karat dan korosi sehingga aman untuk peralatan makan dan masak.
"Komposisi ini memberikan ketahanan terhadap kemungkinan munculnya karat dan korosi sehingga aman untuk peralatan makan dan peralatan masak," kata Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Ia mengangakan hal itu menanggapi kasus produksi alat makan tersebut yang terbukti palsu setelah dibongkar oleh kepolisian di Jakarta Utara.
Bahan stainless steel 304 atau SS 304, ujar dia, mengandung 18 persen kromium, 8 persen nikel, dan besi sebagai elemen utama.
Baca juga: Polisi dalami dugaan ompreng MBG palsu di Jakut
Ia menjelaskan stainless steel 304 ngak beracun dan ngak bereaksi terhadap makanan dan minuman. Oleh karena itu, komposisi tersebut memenuhi standar kesehatan dan keselamatan yang ketat untuk digunakan dalam program MBG.
"Jadi, baik ompreng, peralatan makan, maupun peralatan dapur harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan," ucapnya.
Ia mengapresiasi langkah sigap kepolisian yang berhasil mengungkap dugaan produksi ompreng MBG palsu di satu ruko di kawasan Jakarta Utara pada 1 November 2025.
"Kami berterima kasih kepada para penyidik dari kepolisian yang telah mengungkap kasus dugaan produksi ompreng MBG palsu ini," katanya.
Pada Sabtu (1/11), Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara AKBP Ongkoseno mengungkap penyelidikan terkait dengan produksi ompreng MBG palsu.
"Informasi tersebut berdasarkan aduan masyarakat," ujarnya.
Aduan itu mengungkap dugaan penggunaan label Made in Indonesia palsu, label Standar Nasional Indonesia (SNI) palsu, serta pencantuman logo BGN tanpa izin pada produk-produk ompreng tersebut.
Menurut pihak kepolisian, dugaan awal menunjukkan produk itu kemungkinan diimpor dari China, kemudian diberi label palsu untuk mengelabui konsumen. Aparat kepolisian kini berupaya menelusuri asal-usul dan komposisi ompreng MBG yang mulai beredar di pasaran itu.
"Masih terus kami dalami," ujarnya.
Modus pemalsuan ompreng MBG ini terbilang cukup kompleks. Berdasarkan laporan yang diterima, barang-barang itu diimpor dari Cina. Setelah tiba di Indonesia, produk-produk itu kemudian diberi label Made in Indonesia, sehingga seolah-olah diproduksi secara lokal.
Pelaku juga memalsukan label SNI pada ompreng-ompreng tersebut. Padahal, label SNI menjadi jaminan kualitas dan keamanan produk yang penting bagi konsumen. Pemalsuan label ini dapat menyesatkan masyarakat dan berpotensi membahayakan kesehatan, terutama jika bahan yang digunakan ngak memenuhi standar.
Selain itu, pelaku menempelkan logo BGN tanpa izin pada produk-produk ompreng itu. Hal ini diduga menjadi bagian dari upaya pemalsuan. Penempelan logo BGN ini dapat menimbulkan kesan bahwa produk ompreng palsu itu resmi dan bisa dipercaya.
"Padahal ompreng MBG itu ditempeli logo tanpa izin," demikian Nanik.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Baca juga: Cegah keracunan, Dapur SPPG di Lampung bersihkan ompreng berlapis
Baca juga: YLKI minta Pemprov DKI sediakan ompreng MBG halal
Suka(15)
Artikel Terkait
- Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia
- Persib bungkam Bali United 1
- Bakery ASEAN Talk 2025 Jakarta Ditutup dengan Sukses pada 28 Oktober
- Bertemu Presiden Korsel Lee, Prabowo puji K
- UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
- Kemendagri: Luwu Timur paling siap jalankan program MBG daerah 3T
- Mbappe raih sepatu emas, Perez singgung legenda Real Madrid
- SPPG Polri distribusikan MBG perdana ke dua sekolah di Kelapa Gading
- Kiat menghindari penyakit semasa banjir
- Wakapolri soroti pentingnya inovasi menu selera anak di SPPG Polri
Resep Populer
Rekomendasi

BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi

Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi

Dokter nyangakan definisi label "sehat" pada kemasan ngak jelas

Pemkab Lebak percepat penurunan stunting siapkan generasi emas

KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat

Wakapolri soroti pentingnya inovasi menu selera anak di SPPG Polri

Ribuan ton bantuan terkumpul dari perlintasan Gaza sejak 10 Oktober

BNPT: Sekolah jadi wadah pembentukan karakter bangsa cegah terorisme